Pembelajaran 'Ulumul Qur'an

Membumikan Al-Qur`an melalui Progaram Tahfizh Al-Quran di PPM Surya Buana



 Ketika membaca sejarah-sejarah ulama terdahulu, mereka senantiasa mengawali karier akademis dengan menghafal Al-Quran. Seperti contohnya Ibnu Sina, Imam Al-Ghazali, Imam Syafii dan ulama-ulama lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Bukan hanya zaman dahulu saja, tradisi intelektual ulama atau dosen di Al-Azhar Mesir yang harus hafal Al-Quran pun masih bertahan sampai saat ini.

Semakin lama, trend menghafal Al-Quran semakin marak di negara Indonesia. Pondok/rumah tahfizh mudah ditemukan, beasiswa penghafal Al-Quran merembak luas, ditambah lagi dengan adanya istilah selebgram sebagai reciter Al-Quran yang banyak digandrungi oleh pemuda dan pemudi milenial.
Sebagai salah satu upaya menumbuhkan rasa cinta pada Al-Quran, pondok pesantren modern Surya Buana yang berada di bawah naungan Yayasan Bahana Cita Persada Malang membuka satu program khusus di Madrasah Diniyah (MADIN), yaitu tahfizh Al-Quran. Program ini dilaksanakan setiap hari Jum’at, Ahad, dan Senin dari pukul tujuh sampai delapan malam. Terhitung jumlah santri yang mengikuti program tahfizh adalah enam santri putri dan sembilan santri putra.  

Kegiatan utama dalam program tahfizh Al-Quran yaitu menyetor hafalan baru dan mengulang kembali (murajaah) hafalan lama, hal ini dilakukan agar hafalan dapat dengan mudah tertanam mutqin di memori santri. Selain itu, ustadz/ah pembina tahfizh Al-Quran juga mengadakan pembelajaran tajwid sekaligus motivasi menghafal Al-Quran yang diberikan setelah semua santri menyetorkan hafalan.

Sebelum menghafal juz satu, para santri diharapkan menghafalkan juz Amma terlebih dulu. Evaluasi hafalan dilakukan sebanyak dua kali selama satu semester, bentuknya berupa pemberian lima soal sambung ayat  saat Penilian Tengan Semester (PTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Tetapi apabila diperlukan, dalam situasi tertentu  ustadz/ah pembimbing juga dapat melakukan evaluasi sendiri sewaktu-waktu untuk para santri di laur jadwal PTS dan UAS.
Terakhir, harapan terbesar kami dengan adanya program tahfizh Al-Quran  ini semoga saja dapat mencetak para hafizh/hafidzah yang bukan hanya mampu menghafal ayat-ayat Al-Quran saja, melainkan juga berusaha untuk memahami sekaligus mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin.  (ustazah Relung)

No comments:

Post a Comment

Blogroll

Popular Posts

Labels

Recent Posts